Kisah yang harus si wanita alami saat bertemu dengan pria di kerumunan pengunjung di kedai wine bernama Wine di malam itu. Mereka hanya saling menatap seperti sudah saling kenal ataua mulai terasa suka saat pandangan pertama. Malam semakin larut, obrolan ringan pun akhirnya berhasil dimulai. Mereka membicarakan soal wine, cara meresapi rasanya, lalu tentang kenangan dan kehidupan.

Obrolan singkat yang meninggalkan kesan ini menjadi rasa rindu untuk kembali bertemu. Entah apa nama dari perasaan ini, yang jelas momen ini tidak terlupakan untuk mereka. Novel karya Winna Effendi ini ingin mengisahkan bagaimana sang waktu mengartikan kata menunggu. Kisah percintaan yang menunggu dalam penantian yang tidak terlupakan. Bahasa yang ringan dengan permainan emosional, Hard Rockers diajak untuk merasakan indahnya cinta, perasaan sedih ketika ditinggalkan, dan beratnya untuk melepaskan.