Hard Rokcers, ingatkah sama sosok Stephen Hawking yang pernah dibantu AI buatan Intel untuk membantu aktivitasnya dari penyakit neuron motoric?

Fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge yang meninggal pada 14 Maret 2018 itu pernah menitipkan pesan soal AI.

Meski pernah dibantu dengan kursi roda dan suara robotik untuk melakukan aktivitas dari kelumpuhan dan tidak bisa berbicara, Stephen Hawking justru punya kekhawatiran sendiri soal kecerdasan buatan alias AI.

“Pengembangan kecerdasan buatan secara penuh bisa berarti akhir umat manusia,” kata Hawking kepada BBC pada Desember 2014.

Pernyataan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang sistem sintesis suara AI baru yang telah digunakan Hawking.

Menariknya, peringatan Hawking juga menggemakan ucapan miliarder Elon Musk, dikutip dari LiveScience, yang menyebut AI sebagai “ancaman eksistensial terbesar” manusia.

Hawking melanjutkan bahwa bentuk primitif dari kecerdasan buatan yang dikembangkan saat itu telah terbukti sangat berguna. Namun, dia tetap khawatir terhadap konsekuensi dari menciptakan sesuatu yang dapat menandingi atau melampaui manusia.

“Manusia, yang dibatasi oleh evolusi biologis yang lambat, tidak dapat bersaing, dan akan tergantikan,” cetusnya.

Baca Juga: Bulan Ramadhan, Tempat Hiburan Malam Jakarta Hanya Sampai Pukul 00.00

Merespons peringatan dari tokoh-tokoh penting dunia sains dan teknologi itu, sejumlah pakar memaparkan risiko sekaligus keuntungan dari AI.

Di sisi lain, banyak peneliti AI mengatakan manusia tidak mampu mengembangkan AI yang kuat.

Sementara itu, Rollo Carpenter, pencipta Cleverbot, percaya AI akan banyak menyelesaikan masalah manusia.

“Saya percaya kami akan tetap bertanggung jawab atas teknologi untuk waktu yang lama dan potensinya untuk menyelesaikan banyak masalah dunia akan terwujud,” kata dia.

Bagaimana pendapat lo soal AI ini Hard Rockers? Akankah akan menjadi boomerang bagi umat manusia?