Apakah Hard Rockers suka dengan buku ber genre fiksi? Apakah fiksi harus dikaitkan dengan fantasi? Sihir? Sulap? Tidak untuk David Levithan.

Dalam bukunya berjudul Every Day, David Levithan akan membawa Hard Rockers untuk memainkan imajinasi dalam ceritanya yang mengalur indah dan tenang. 

Bercerita tentang seseorang, atau mungkin sesuatu yang tidak dapat dideskripsikan secara jelas setiap kali ia bangun pagi, ia sudah berada di tubuh orang lain. Ia hidup dan berkomunikasi lewat tubuh orang lain.

Kata “besok” untuknya bukanlah hal yang biasa baginya. Besok merupakan suatu kejadian yang mungkin dapat dibilang membuat dirinya lenyap dan hilang. Hilang dan menjadi orang lain di kehidupan dan tujuan yang berbeda.

Dia selalu ingat apa yang terjadi dengan dirinya, sampai ia pun ingat nama pemilik tubuh yang ia pinjam selama sehari. Kehidupannya berubah sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang wanita bernama Rhiannon.

Ia bertemu dengan hadir di tubuh seorang pria bernama Justin, yang notabene kekasih Rhiannon. Dengan meminjam tubuh Justin, ia menyatakan dan mengaku, bahwa ia adalah seorang yang absurd, seseorang yang mungkin bisa dibilang bukanlah manusia, seseorang yang mungkin terlalu kejam bila disebut sebagai iblis. Ia adalah ia, seseorang yang setiap hari menjalani kehidupan berbeda di belahan bumi.

Ia masih memiliki perasaan dan mengusahakan akan hubungannya dengan Rhiannon. Ingatannya masih tidak bisa lepas atas Rhiannon. Tapi, apa yang bisa ia lakukan sementara ia sendiri masih mempertanyakan akan keeksisan dirinya.

Every Day merupakan salah satu New York Times Bestselling Novel karangan David Levithan. Tidak hanya novel, David menuliskan sebuah cerita berjudul Nick & Norah’s Infinite Playlist pada tahun 2006 lalu. Ia juga sudah memenangkan beberapa penghargaan salah satunya adalah Goodreads Choice Awards Best Fiction. Walaupun Every Day bergenre Young-Adult-Fiction, namun buku ini masih bisa dinikmati oleh semua umur, lho! [teks @chrissjee | foto davidlevithan.com]