Anindya Kusuma Putri, pemenang kontes Puteri Indonesia 2015 yang berasal dari Semarang menceritakan awal mula ia mengikuti ajang pemilihan Putri Indonesia.

Sebelum dinobatkan sebagai pemenang, Anin, begitu ia sapa diakrab, sebenarnya pernah mengikuti ajang Puteri Indonesia pada tahun 2012. Namun, ia tidak puas hanya menjadi runner-up daerah Jawa Tengah, posisi yang diraihnya kala itu.

Anin kemudian mendaftar kembali untuk ajang Puteri Indonesia 2015, dan akhirnya berhasil meraih juara pertama. Ia mengaku, ikut ajang tersebut atas keinginannya sendiri. Mengapa Anin bersikeras untuk menjadi puteri Indonesia?

“Kalau aku lihat puteri Indonesia mempunyai alumni-alumni yang sudah terbukti bisa kasih prestasi yang bagus untuk Indonesia. Bisa promosi Indonesia ke tingkat dunia di ajang Miss Universe. Ketika Indonesia mencetak prestasi semakin Indonesia dilihat,” kata Anin saat diwawancara dalam program siaran Drive N Jive, Hard Rock FM Jakarta, beberapa waktu lalu.

Wanita yang memiliki tinggi badan 175 centimeter ini mengaku menggeluti olahraga bulu tangkis sejak kecil. Bahkan, ia pernah mengikuti kejuaraan nasional 2008. Dalam kompetisi olahraga tersebut, ia bermain ganda campuran melawan Greysia Polii dan Chandra Wijaya. Namun, ia terpaksa meninggalkan dunia bulu tangkis karena harus fokus pada pendidikannya di perguruan tinggi.

“Banting stir, karena orang tua lebih mementingkan pendidikan, harus ada yang di korbankan,” ucapnya lagi.

Saat menjadi atlet bulu tangkis, Anin selalu berpenampilan sporty dan cuek. Sedangkan hal tersulit menjadi puteri Indonesia adalah, ia dituntut untuk bisa membawa diri lebih baik lagi, karena seorang Puteri Indonesia pasti jadi sorotan publik.

Menurut Anin, kesan orang lain saat pertama kali bertemu adalah yang terpenting. “Semakin belajar karena ketika orang berimpresi bagus ke kita, kan kedepannya untuk cari kerja atau untuk networking ke semua orang lebih enak,” tutup Anin.  « [teks @essthia foto @mirzablue]