Home Happening Entertainment Dari Kacamata Psikologis Orang Flexing Punya Masalah In Security
EntertainmentHappeningLifestyleNew Latest News

Dari Kacamata Psikologis Orang Flexing Punya Masalah In Security

Share
Dari Kacamata Psikologis Orang Flexing Punya Masalah In Security
Share

Melihat dari kacamata psikologis psikologis, ternyata orang flexing atau pamer kekayaan cenderung memilikih masalah insecurity atau ketidakamanan dan harga diri yang rendah.

Hal tersebut diungkapkan oleh psikologi sosial dari Universitas Indonesia Dicky C. Pelupessy, Ph.D. seperti diberitakan oleh CNNIndonesia.

Dari Kacamata Psikologis Orang Flexing Punya Masalah In Security

“Sebenarnya kalau kita lihat dari kacamata psikologis, di situ ada problem dengan self-esteem orang tersebut. Ada problem dengan rasa aman, rasa nyamannya, jadi ada in security yang kemudian dia cari kompensasinya,” kata Dicky dikutip Minggu (26/2).

Dicky mengatakan bahawa setiap manusia punya self atau diri yang diartikan sebagai kesadaran tentang dirinya sendiri. Inil menjadi penggerak dari perilaku seseorang.

Kemudian, apabila kesadaran diri dan rasa penghargaan terhadap dirinya sendiri rendah, seseorang pengen mendapatkan pengakuan dan pujian bahwa dirinya lebih baik yang datang dari luar dirinya atau orang lain.

Salah satu cara untuk mendapat pengakuan dari orang sekitar yaitu flexing atau pamer kekayaan.

Baca Juga: Kanye West dan Adidat Setuju Kembali Jual Sneakers YEEZY

Masalahnya apabila seseorang tidak bisa berdamai dengan dirinya alias tidak merasa aman, maka orang tersebut akan merasa cemas terus-menerus, termasuk merasa tidak aman dan rendah diri terus-menerus.

Dari Kacamata Psikologis Orang Flexing Punya Masalah In Security

Supaya Hard Rockers enggak kejebak perilaku flexing, setidaknya ada dua hal yang dapat dilakukan dengan menerapkan counter thinking dan berpikir sejenak sebelum mengambil tindakan.

Pertama, elo bisa posisikan diri sendiri sebagai audiens atau orang lain yang akan melihat dan merespons unggahan flexing di media sosial.

Kedua, lo cari cara kompensasi lain yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan harga diri selain flexing.

“Memikirkan kira-kira apa, sih, reaksi orang ketika melihat saya flexing. Apakah kemudian beneran mereka akan memuji-muji saya, membuat saya terasa lebih hebat. Ataukah kemudian sebetulnya orang biasa saja (tidak memuji),” jelas Dicky.

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles
EntertainmentHappeningLifestyle

Investasi Emas dengan Program Hadiah Eksklusif Hadir di Bali

Investasi emas kini semakin diminati, terutama oleh generasi milenial yang menginginkan keamanan...

EntertainmentHappeningMovies

Warner Bros. Tunda Lanjutan ‘Fantastic Beasts’, Fokus pada Adaptasi Serial TV Harry Potter

Meski “Harry Potter” telah tamat sejak 2011, penggemar terus menantikan kelanjutan kisah...

MusicsNew Latest News

Voice of Baceprot Serukan Krisis Lingkungan Lewat Lagu Baru “Mighty Island”

Band Metal asal Garut, Jawa Barat, Voice Of Baceprot merilis lagu baru...

EntertainmentHappeningMusics

Lagu Kolaborasi Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars Jadi Larangan di Kalangan Siswa Korea Selatan Menjelang Ujian

Lagu hits APT, kolaborasi populer antara Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars, kini...