Kesuksesan penyanyi Billie Eilish dalam menapaki karirnya di industri musik tidak terlepas dari debut albumnya yang bertajuk ‘When We All Fall Asleep, Where Do We Go?’. Namun, siapa sangka ternyata Billie Eilish mengaku bahwa ia sangat membenci proses dari setiap pembuatan album tersebut.

Seperti diketahui, album debut Billie Eilish ‘When We All Fall Asleep, Where Do We Go?’ menjadi salah satu album dengan penjualan tercepat di tahun 2019 dengan 275 ribu copy terjual hanya dalam lima hari. Single yang menjadi andalan di lagu tersebut “bad guy” bahkan mampu menembus 1,8 juta pendengar di layanan streaming Spotify.

Tetapi, baru-baru ini Billie Eilish mengaku bahwa ia tidak menikmati dalam segala proses pembuatan album ‘When We All Fall Asleep, Where Do We Go?’. Dalam wawancara bersama Rolling Stone, Billie bahkan membenci album yang membawa namanya menjadi tenar seperti sekarang ini.

“Aku benci setiap detiknya. Aku benci menulis. Aku benci merekam. Aku benar-benar membencinya. Aku akan melakukan hal lain. Aku berpikir, tidak mungkin membuat album lain setelah ini. Sama sekali tidak,” ungkap Billie Eilish.

Namun, hal berbeda dirasakan oleh Billie Eilish ketika meluncurkan album selanjutnya yang berjudul “Happier Than Ever”. Di album ini, Billie mengungkapkan bahwa album “Happier Than Ever” sangat mewakili apa yang ia mau.

“Tidak dapat diragukan lagi. Ini benar-benar aku dan Finneas serta tidak ada orang lain,” ucap Billie.

Baca Juga : Vin Diesel Pastikan Cardi B Kembali Bermain Di ‘Fast and Furious 10’

Hard Rockers kira-kira lebih suka album When We All Fall Asleep, Where Do We Go? apa Happier Than Ever dari Billie Eilish?