Playboy Betawi, Oey Tambahsia. Pria keturunan asal Pekalongan ini memang berjaya pada zamannya karena kekayaan yang diwariskan dari orang tuanya serta ketampanannya yang luar biasa. Hobi nya tidak lain dan tidak bukan menggoda gadis-gadis dan berfoya-foya menghabiskan harta warisan orang tuannya. Banyak dari orang tua saat itu berusaha melindungi anak gadisnya dari incaran anak pemilik toko tembakau di Jalan Toko Tiga, Glodok ini.

Yang menarik adalah, Oey Tambahsia sering sekali (maaf ya) buang air besar di sungai di daerah Toko Tiga tersebut dan kemudian membersihkannya dengan menggunakan uang kertas yang dimilikinya. Banyak orang-orang menunggu hal itu agar bisa memperoleh uangnya tidak jarang terjadi baku hantam antara penduduk karena saling berebut. Suatu hari, hal tersebut dilakukan lagi olehnya, kali ini tujuannya untuk menarik perhatian para gadis. Gotcha! Tidak terkecuali seorang gadis dari keluaraga Sim keluar dari rumahnya. Masuklah gadis itu kedalam “perangkap” Oey Tambahsia, kemudian dinikahinya gadis tersebut, dibuatkannya pesta besar-besaran yang ternyata mengganggu ketenangan.

Pesta meriah yang dibuatnya itu ternyata tidak bertahan lama, setelah beberapa minggu berselang, si playboy kembali ke sifat asalnya. Menggoda banyak perempuan dan menghambur-hamburkan uang. Banyak wanita yang digodanya dan diajak bermalam di villa miliknya, Bintang Mas yang berada di wilayah Ancol, anak gadis, istri orang, bahkan kabarnya si manis jembatan Ancol yang fenomenal itu menjadi korbannya.

Sifatnya menjadi semakin liar manakala ia membunuh rekan bisnisnya, menantu mayor Cina. Hal tersebut akhirnya diusut oleh pengadilan setempat. sang playboy betawi meregang nyawa ditiang gantung pada usia 31 tahun atas kesalahannya tersebut.

Gimana Hard Rockers, masih mau jadi playboy yang nggak baik-baik?