Menjelang akhir tahun, Indonesia memasuki musim hujan yang tentunya punya suhu dingin Hard Rockers.

Cuaca dingin sendiri bisa meningkatkan gairah bercinta dengan pasangan karena butuh kehangatan yang berbeda. Kali ini Hard Rock FM merangkum beberapa posisi seks yang tepat dilakukan saat musim hujan. Kira-kira ada apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Snuggled spoon

Snuggled spoon bisa menjadi pilihan posisi bercinta di musim hujan, lo tinggal minta pasangan untuk memeluk dari belakang dan tarik selimut. Posisi ini sebenarnya posisi spooning klasik dengan tambahan selimut. Jadi lo dan pasangan bisa tetap ‘bermain’ tanpa perlu khawatir bakal kedinginan.

2. Mid-winter missionary

Mengutip dari Women’s Health Magazine, Hard Rockers bisa mengamankan selimut dengan tangan agar tetap pada tempatnya. Untuk stimulasi ekstra, sebaiknya letakkan bantal di bawah pinggul. Saat sebelum penetrasi, klitoris bisa distimulasi pasangan.

3. Cocooned cowgirl

Pilihan selanjutnya adalah posisi cocooned cowgirl untuk bisa mendapat sensasi yang menyenangkan. Untuk membuatnya lebih hangat, bisa mengganti dari duduk tegak ke condongkan tubuh ke depan hingga dada menempel ke dada pasangan.

Dalam posisi ini, sebaiknya Anda tidak banyak melakukan gerakan naik-turun, tetapi ‘menggiling’ sebagai stimulan utama.

4. Lotus lust

Seperti spooning, posisi seks lotus juga menawarkan posisi berpelukan yang nyaman ditambah bisa saling menatap. Laki-laki sebaiknya duduk bersila di lantai atau kasur, lalu perempuan naik ke pangkuannya. Demi efek hangat, lilitkan kaki ke pinggang pasangan dan tautkan kaki di punggungnya.

5. Sexy snuggle

Tujuan utama posisi ini adalah menikmati satu sama lain, membangun keintiman, dan memaksimalkan kontak kulit ke kulit. Selama cuaca dingin, lakukan di bawah selimut. Jika memungkinkan, tonton film romantis atau justru film horor favorit.

Baca Juga: Langgar Aturan Ngebir di Qatar Bisa Kena Denda Rp12,9 Juta

Itu dia 5 posisi bericnta yang tepat saat musim hujan, lo bakal milih yang mana Hard Rokcers?

Penulis: Fadia Syah Putranto